Yonex All England Open 2014 Superseries Premier-bc#16
Selamat kepada pasangan ganda putra nomor 1 dunia saat ini, Muhamad Ahsan/Hendra Setiawan. Hendra/Ahsan berhasil mempersembahkan gelar juara all england ganda putra 2014, sejak terakhir Indonesia meraihnya di tahun 2003, melalui pasangan legendaris Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Diunggulkan di tempat pertama, Hendra/Ahsan sedikit diuntungkan dengan tumbangnya pasangan nomor 1 eropa, Mathias Boe/Carsten Mogensen oleh pasangan non-pelatnas, Markis Kido/Gideon Markus serta kalahnya juara tahun 2013 asal China, Qiu Zihan/Liu Xiaolung. Absennya Pemain Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong juga turut memuluskan peraihan gelar Hendra/Ahsan.
Namun terlepas dari semua itu, Pasangan Hendra/Ahsan berhasil membuktikan bahwa posisi nomor 1 dunia tersebut bukanlah faktor kebetulan saja, melainkan juga konsistensi tingkat permainan mereka selama ini.
Ucapan selamat juga patut diberikan kepada Pasangan Ganda Campuran terkuat Indonesia saat ini, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir. Mereka berhasil mencatatkan rekor dengan berhasil menjuarai all england sebanyak 3x berturut turut. Gelar yang diraihnya terasa sangat berarti dan prestisius, karena lawan yang dihadapinya di final adalah Pasangan Nomor 1 dunia saat ini sekaligus juara Olimpiade 2012, Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Selain itu Pemain Malaysia, Lee Chong Wei berhasil menuntaskan ambisinya untuk mengalahkan Juara Tahun lalu, Chen Long, sekaligus membalas kekalahannya tahun lalu. Lee Chong Wei yang nyaris kalah di babak semifinal (ketika menghadapi pemain ulet Korea, Son Wan Ho), terlihat sangat yakin pada final kali ini, sejak pertandingan dimulai, Lee Chong Wei tidak memberikan kesempatan sedikitpun kepada Chen Long untuk mengembangkan permainannya. Terlihat Lee Chong Wei sudah bisa membaca pergerakan bola dari Chen Long, sehingga tidak heran selama pertandingan berlangsung Lee selalu unggul poin.
Pertandingan Paling seru adalah di nomor ganda puteri, Pasangan terkuat dunia saat ini, Wang Xiaoli/Yu Yang menghadapi rekan senegaranya yang merangkak dari babak kualifikasi, Ma Jin/Tang Yuanting. Federasi Bulutangkis China yang masih mencari cari pasangan yang tepat untuk Ma Jin, terlihat membuahkan hasil. Pemain Muda berusia 20 tahun, Tang Yuanting berhasil mengimbangi permainan Ma Jin, sehingga pada final ganda puteri kali ini, penonton di The National Indoor Arena, Birmingham benar2 disuguhi pertandingan kelas dunia, meminjam kalimat komentator kondang, Gillian Clark, pertandingan ini benar2 kualitas tertinggi di badminton. Tang Yuanting dengan bermodalkan smash2 yang sangat keras, berhasil menghasilkan banyak poin, namun pasangan Wang/Yu dengan kematangannya berhasil mengalahkan Ma/Tang. Pertandingan yang hampir berlangsung 100 menit benar2 memuaskan penonton yang hadir, tidak heran setelah pertandingan berakhir, penonton melakukan tepuk tangan sambil berdiri (standing ovation).
Pertandingan lainnya yang tidak kalah menarik adalah pertemuan antara 2 pemain China yang selama ini selalu bersaing. Juara Olimpiade, Li Xuerui menghadapi lawannya yang juga tersingkir dari tim Olimpiade China 2012, Wang Shixian. Tidak heran apabila, Wang Shixian sedikit banyak termotivasi untuk selalu mengalahkan Li Xuerui yang dianggap menutup kesempatannya untuk tampil di Olimpiade 2012 yang lalu. Walaupun kedua pemain berasal dari satu negara, namun gelar prestisius All England membuat mereka amat serius dalam menghadapi satu sama lain. Wang Shixian akhirnya berhasil merebut kembali gelar yang pernah diraihnya tahun 2011.
Secara keseluruhan semua pertandingan final kali ini berlangsung sangat menarik.......
Final:
Disc #1:
WD_F: Xiaoli Wang [1]/Yang (F) Yu vs Jin Ma/Yuanting Tang
(21-17 18-21 23-21; 91m) world class match's
Disc #2:
MD_F: Mohammad Ahsan [1]/Hendra Setiawan vs Hiroyuki Endo
[2]/Kenichi Hayakawa (21-19 21-19; 45m) Indonesia
kembali meraih gelar setelah terakhir tahun 2013
WS_F: Shixian Wang [4] vs Xuerui Li [1] (21-19 21-18; 50m) videobulutangkis.com recommended match’s
Disc #3:
MS_F: Chong Wei Lee [1] vs Long Chen [2] (21-13 21-18; 74m) videobulutangkis.com recommended match’s
*gambar agak tersendat pada poin 9-2 s/d 9-4 (game 2), dikarenakan gangguan satelit
Disc #4:
MXD_F: Tontowi Ahmad [2]/Liliyana Natsir vs Nan Zhang
[1]/Yunlei Zhao (21-13 21-17; 55m) owi/butet mencatatkan
rekor meraih gelar all england 3x berturut turut
Semi Final:
Disc #1:
MXD_SF: Tontowi Ahmad [2]/Liliyana Natsir vs Sung Hyun Ko [8]/Ha
Na Kim (21-13 21-11; 31m) excellent match
Badminton Unlimited
Disc #2:
MS_SF: Chong Wei Lee [1] vs Wan Ho Son (14-21 21-19 21-15; 75m)
videobulutangkis.com recommended match’s
WS_SF: Xuerui Li [1] vs Ratchanok Intanon [3] (21-18 21-8; 35m)
Disc #3:
WD_SF: Jin Ma/Yuanting Tang vs Misaki Matsutomo [3]/Ayaka
Takahashi (21-17 21-12; 47m)
MD_SF: Mohammad Ahsan [1]/Hendra Setiawan vs Gideon
Markus Fernaldi/Markis Kido (21-7 21-12; 22m) excellent match
Quarter Final:
Disc #1:
MD_SF: Gideon Markus Fernaldi/Markis Kido vs Thien How Hoon [5]/Wee
Kiong Tan (21-18 21-12; 38m) excellent match
MXD_SF: Nan Zhang [1]/Yunlei Zhao vs Chris Adcock [5]/Gabrielle
Adcock (21-10 21-13; 43m)
Disc #2:
WS_SF: Shixian Wang [4] vs Saina Nehwal [7] (21-17 21-10; 43m)
MXD2_SF: Sung Hyun Ko [8]/Ha Na Kim vs Mads Pieler Kolding/Kamilla
Rytter Juhl (21-15 19-21 21-13; 57m) excellent match
MS_SF: Wan Ho Son vs Kenichi Tago [5] (21-15 21-17; 52m) excellent match
Round 16:
Disc #1:
MXD_R16: Tontowi Ahmad [2]/Liliyana Natsir vs Biao Chai/Jinhua
Tang (21-19 21-9; 34m) excellent match
Badminton Unlimited
Disc #2:
MS_R16: Kento Momota vs Rajiv Ouseph (21-15 21-10; 40m)
WD_R16: Jin Ma/Yuanting Tang vs Christinna Pedersen [2]/Kamilla
Rytter Juhl (17-21 21-9 21-8; 70m) excellent match
Disc #3:
MD_R16: Haifeng Fu/Nan Zhang vs Chris Adcock [8]/Andrew Ellis
(21-12 21-10; 33m)
WS_R16: Saina Nehwal [7] vs Beiwen Zhang (24-22 18-21 21-19;
70m) videobulutangkis.com recommended
match’s